Wednesday, July 3, 2013 1 komentar

Faedah Keutamaan Ilmu: Perumpamaan Ulama ditengah umat manusia

Imam al-Ajurri meriwayatkan dengan sanadnya dari al-Hasan, bahwa Abu Darda’ radhiyallahu’anhu berkata, “Perumpamaan ulama di tengah umat manusia bagaikan bintang-bintang di langit yang menjadi penunjuk arah bagi manusia.” (lihat Akhlaq al-’Ulama, hal. 29)

Imam al-Auza’i rahimahullah berkata, “Ilmu yang sebenarnya adalah apa yang datang dari para sahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka ilmu apapun yang tidak berada di atas jalan itu maka pada hakikatnya itu bukanlah ilmu.” (lihat Da’a'im Minhaj an-Nubuwwah, hal. 390-391)

Masruq rahimahullah berkata, “Sekadar dengan kualitas ilmu yang dimiliki seseorang maka sekadar itulah rasa takutnya kepada Allah. Dan sekadar dengan tingkat kebodohannya maka sekadar itulah hilang rasa takutnya kepada Allah.” (lihat Syarh Shahih al-Bukhari karya Ibnu Baththal, 1/136)
Sumber:
0 komentar

Faedah Salaf: Syukur atas Nikmat Hidayah

Dikisahkan, ada seorang salaf yang menderita kebotakan, kulitnya terkena penyakit sopak (belang/kusta), matanya buta, kaki tangannya lumpuh, intinya hampir seluruh kesengsaraan dunia terkumpul padanya. Namun yang mengejutkan adalah, dalam kondisi seperti itu, beliau masih saja mengatakan

"Segala puji bagi Allah yang telah memberikan saya keselamatan/kesehatan dari apa yang telah menimpa orang banyak dan telah memuliakanku dengan sebaik-baik kemuliaan"

Lantas seorang pemuda lewat dan bertanya pada orang itu, "Ente sehat dari mana? Ente kan buta, lumpuh, belang, botak, dari mana ente bilang ente sehat?"

Dijawab,"Celaka engkau wahai pemuda! Bukankah Dia menjadikan lisanku senantiasa berdzikir, hatiku senantiasa bersyukur, dan tubuhku sabar atas ujian ini?"
-end of story

NB : Belum nemu sumber aslinya/rujukannya. Kalau ada yang nemu tolong saya diberitahu
Dapat dari sini http://www.saaid.net/Doat/assuhaim/259.htm

Sumber: Akh Zuhroni Ali Fikri -hafizhahullah

0 komentar

Isnad itu bagian dari agama...

[Faedah]
selalu ingat perkataan imam ibnul mubarak ini

الإِسْنَادُ مِنَ الدِّينِ وَلَوْلاَ الإِسْنَادُ لَقَالَ مَنْ شَاءَ مَا شَاءَ

"Sanad itu bagian dari agama. Kalaulah bukan karena sanad maka orang akan berkata sesukanya"

Imam An-Nawawi (intinya) menyebutkan,"tidaklah diterima hadits kecuali yang shahih"
Saksikanlah hari ini. Banyak sekali orang berkata sesukanya, seenaknya menyandarkan hadits pada nabi, dst. Kenapa? Karena perkataan ibnul mubarak ini sudah diacuhkan, hadits-hadits dianggap sama semua. Maka untuk orang yang berkhotbah, atau berdakwah, sudah semestinya berhati-hati dalam menyampaikan hadits. Karena masyarakat sudah banyak yang tidak tahu menahu seputar hadits kecuali apa yang disampaikan oleh da'i. Ketika da'i salah, maka masyarakat tetap menganggap dia benar. Semestinya kita takut pada sabda Rasul ini

من كذب على متعمدا فليتبوأ مقعده على النار

Barangsiapa yang berdusta atasku dengan sengaja, maka hendaklah dia mempersiapkan tempat duduknya di neraka (muttafaq 'alaihi)

مَنْ حَدَّثَ عَنِّى بِحَدِيثٍ يُرَى أَنَّهُ كَذِبٌ فَهُوَ أَحَدُ الْكَاذِبِينَ

Barangsiapa yang menyampaikan dariku sebuah hadits yang dia melihat/mengira hadits itu merupakan suatu kebohongan (atas nabi) maka dia merupakan salah satu dari dua pembohong (H.R. Muslim)

Sumber: Akh Zuhroni Ali Fikri -hafizhahullah
Monday, July 1, 2013 0 komentar

Kisah Imam Darul Hijrah, Malik bin Anas tentang Istiwa' Allah

Imam Malik ketika didatangi oleh seseorang di majlisnya, kemudian bertanya: 
"Ar-Rahman ‘alal ‘Arsy istawa, bagaimana istiwa’-Nya?". 
Beliau Rahimahullah tertunduk dan marah. Dan tidaklah beliau pernah marah seperti marahnya ketika mendengarkan pertanyaan tersebut. Beliau pun meneteskan butiran-butiran keringat dari dahinya; sementara para hadirin pun terdiam dan tertunduk, semuanya menunggu apa yang akan terjadi dan apa yang akan dikatakan oleh Imam Malik. Beberapa saat kemudian beliau Rahimahullah pun tersadar dan mengangkat kepalanya, seraya berkata:
0 komentar

Sunnah adalah Bahtera Nabi Nuh alaihissalam

Imam Malik rahimahullah berkata, 
“Sunnah adalah bahtera Nuh. Barangsiapa yang menaikinya niscaya akan selamat, dan barangsiapa yang tertinggal darinya maka dia akan tenggelam.”
 
;