Atsar Salaf,
Faedah Salaf,
Hikmah Salaf,
Nikmat Hidayah,
Nikmat Taufik,
Perkataan Ulama,
Salafush Shalih,
Syukur
0
komentar
Faedah Salaf: Syukur atas Nikmat Hidayah
Dikisahkan, ada seorang salaf yang menderita
kebotakan, kulitnya terkena penyakit sopak (belang/kusta), matanya buta,
kaki tangannya lumpuh, intinya hampir seluruh kesengsaraan dunia
terkumpul padanya. Namun yang mengejutkan adalah, dalam kondisi seperti itu, beliau masih saja mengatakan
"Segala puji bagi Allah yang telah memberikan saya keselamatan/kesehatan dari apa yang telah menimpa orang banyak dan telah memuliakanku dengan sebaik-baik kemuliaan"
Lantas seorang pemuda lewat dan bertanya pada orang itu, "Ente sehat dari mana? Ente kan buta, lumpuh, belang, botak, dari mana ente bilang ente sehat?"
Dijawab,"Celaka engkau wahai pemuda! Bukankah Dia menjadikan lisanku senantiasa berdzikir, hatiku senantiasa bersyukur, dan tubuhku sabar atas ujian ini?"
-end of story
NB : Belum nemu sumber aslinya/rujukannya. Kalau ada yang nemu tolong saya diberitahu
Dapat dari sini http://www.saaid.net/Doat/assuhaim/259.htm
Sumber: Akh Zuhroni Ali Fikri -hafizhahullah
"Segala puji bagi Allah yang telah memberikan saya keselamatan/kesehatan dari apa yang telah menimpa orang banyak dan telah memuliakanku dengan sebaik-baik kemuliaan"
Lantas seorang pemuda lewat dan bertanya pada orang itu, "Ente sehat dari mana? Ente kan buta, lumpuh, belang, botak, dari mana ente bilang ente sehat?"
Dijawab,"Celaka engkau wahai pemuda! Bukankah Dia menjadikan lisanku senantiasa berdzikir, hatiku senantiasa bersyukur, dan tubuhku sabar atas ujian ini?"
-end of story
NB : Belum nemu sumber aslinya/rujukannya. Kalau ada yang nemu tolong saya diberitahu
Dapat dari sini http://www.saaid.net/Doat/assuhaim/259.htm
Sumber: Akh Zuhroni Ali Fikri -hafizhahullah
Faedah Salaf,
Hikmah Salaf,
Mauizhah,
Nasehat Ulama,
Orang Shalih,
Perkataan Ulama,
Tabi'ut Tabi'in
0
komentar
Isnad itu bagian dari agama...
[Faedah]
selalu ingat perkataan imam ibnul mubarak ini
الإِسْنَادُ مِنَ الدِّينِ وَلَوْلاَ الإِسْنَادُ لَقَالَ مَنْ شَاءَ مَا شَاءَ
"Sanad itu bagian dari agama. Kalaulah bukan karena sanad maka orang akan berkata sesukanya"
Imam An-Nawawi (intinya) menyebutkan,"tidaklah diterima hadits kecuali yang shahih"
Saksikanlah hari ini. Banyak sekali orang berkata sesukanya, seenaknya
menyandarkan hadits pada nabi, dst. Kenapa? Karena perkataan ibnul
mubarak ini sudah diacuhkan, hadits-hadits dianggap sama semua. Maka
untuk orang yang berkhotbah, atau berdakwah, sudah semestinya
berhati-hati dalam menyampaikan hadits. Karena masyarakat sudah banyak
yang tidak tahu menahu seputar hadits kecuali apa yang disampaikan oleh
da'i. Ketika da'i salah, maka masyarakat tetap menganggap dia benar.
Semestinya kita takut pada sabda Rasul ini
من كذب على متعمدا فليتبوأ مقعده على النار
Barangsiapa yang berdusta atasku dengan sengaja, maka hendaklah dia mempersiapkan tempat duduknya di neraka (muttafaq 'alaihi)
مَنْ حَدَّثَ عَنِّى بِحَدِيثٍ يُرَى أَنَّهُ كَذِبٌ فَهُوَ أَحَدُ الْكَاذِبِينَ
Barangsiapa yang menyampaikan dariku sebuah hadits yang dia
melihat/mengira hadits itu merupakan suatu kebohongan (atas nabi) maka
dia merupakan salah satu dari dua pembohong (H.R. Muslim)
Sumber: Akh Zuhroni Ali Fikri -hafizhahullah
Sumber: Akh Zuhroni Ali Fikri -hafizhahullah
Monday, July 1, 2013
Aqidah,
Artikel,
Atsar Salaf,
Imam Malik,
Manhaj Salaf,
Nasehat Ulama,
Tabi'ut Tabi'in,
Ulama
0
komentar
Kisah Imam Darul Hijrah, Malik bin Anas tentang Istiwa' Allah
Imam Malik ketika didatangi oleh seseorang di majlisnya, kemudian bertanya:
"Ar-Rahman ‘alal ‘Arsy istawa, bagaimana istiwa’-Nya?".
Beliau Rahimahullah tertunduk dan marah. Dan tidaklah beliau pernah marah seperti marahnya ketika mendengarkan pertanyaan tersebut. Beliau pun meneteskan butiran-butiran keringat dari dahinya; sementara para hadirin pun terdiam dan tertunduk, semuanya menunggu apa yang akan terjadi dan apa yang akan dikatakan oleh Imam Malik. Beberapa saat kemudian beliau Rahimahullah pun tersadar dan mengangkat kepalanya, seraya berkata:
Subscribe to:
Posts (Atom)